Senin, 28 Maret 2011

Heni in SEKS

Ini adalah lanjutan dari cerita ku bersama bi Heni. Setelah aku ewe dia, kini dia hanya bisa terbaring setelah menerima aksi penis raksasaku. Berkat dia kini aku menjadi pede dengan ukuran penisku yang ga normal. Malahan aku memandangnya sebagai kelebihan bikan kekurangan yang harus aku tutup-tututpi selama ini. Malamya kami pun melakukannya lagi secara sembunyi-semnbuni.
Kami terus melakukannya setiap akau atau bibiku memnginginkannya. Asal aman saja.
Kali ini bukan pengalamanku bersama bibiku, melainkan bersama orang lain, bukan di atas kasur pula, melainkan di atas bis.
Hari jumat siang, sekirtar pukul 2 aku sampai di terminal cicaheum. Aku hendak naik bis jurusan jawa. Karena aku libur panjang, makanya aku mau pulang karena sudah kangen sama orang tuaku di kampung. Setelah aku mandapatkan tiket, aku langsung naik dan ternyata aku mendapatkan kursi paling belakang di dekat jendela pula. Beberapa menit kemudian ada pasangan suami istri beserta seorang anaknya yang duduk disampingku. Karena bis yang aku naiki memiliki posisi kursi 2 dan 3 jajar.
Beberapa lama kemudian aku sengaja menggaruk penisku, sehinnga maya memperhatikanku.
“kenapa de?” tanyanya.
“nggak mbak,nggak apaa-apa. Ini penisku ga tau kenpa!” jawabku sambil kubuka celanaku hingga keluarlah penis raksasaku yang sudah berdiri dari tadi.
Melihat ahl itu, maya sempat kaget dan tertegun melihat penisku yang aku pegang.
“kok berdiri de?” tanyanya
“ga tau nih mbak, pengen nyari sangkar yang baru kali” candaku sambil berajak ke toilet.
“mau kmana de?”tanyanya lagi
“mau ke belakang mbak,ke toilet”
Akupun pergi ka toilet dengan harapan maya mau menyusulku. Tidak lama kemudian ketika aku lagi onani, terdenagar suara wanita memanggilku.
“bentar ya!” teriakku
“buka dulu de, ini mbak”
Akupun tahu kalo itu adalah maya yang berhasil aku pancing.
“gak kenapa-napa burungnya de?” tanyanya
“gak apa-apa” jawabku sambil aku terus mengocok penisku didepan mbak maya. Dia pun mulai terangsang damemasukan tangannya kedalam roknya. Melihat hal seperti itu,aku langsung membalikannya ke arah dinding dan mendekapnya dari belakang sambil menggesekan penisku ke pantatnya searaya berbisisk “mbak kita lewatkan malam ini ya mbak!”
“punya kamu gede banget de?”
Akupun terus menggesekan pelan-pelan  penisku ke belahan pantatnya yang pelan-pelan berhasil aku kupas.terasa bulunya yang panjang dan lebat bergesekkan denagn batang zakarku yang gagah.
“mau lewat anus tau memek mbak?”tanyaku
“apa aja boleh de!”bisiknya mendesah
Karena aku yakin takkan bisa masuk kalo lewat  anus, makanya aku masukkan ke mememknya.  Ku jilati punggungnya sambil kuremas buah dadanya yang besar dan kencang. Dia hanya mendesah kenikmatan, sesekali menjerit, mungkin sedikit rasa skit karena penisku sangat besar memaksa melonggarkan liang senggamanya.
“aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh de aaaaaahhhh”  desahnya keras..
Akupun semakin bersemangat mengebor memeknya yang berbuluy lebat itu.
Sejam kemudian bis mulai bergerak menuju jalan. Akupun menikmati perjalanan dan tidak lama kemudian aku tertidur. Sekitar pukul 8 malam aku terbangun. Seorang ibu berusia sekitar 30-35 tahunan ternyata baru bangun juga. Sehinnga ketika yang lain pada terlelap, kami berdua terbangun. Entah kenapa aku punya pikiran mesum dengan wanita di sebelahku ini. Mungkinkarena malam-malam gini terasa dingin mencekam,.
Karena aku pake celana pendek diatas lutut. Aku mencoba mendekatkan betisku ke arah betis wanita itu. Suaminya yang tidur di kursi kosong bersama ankanya didepan tertidur pulas besrta penumpang lain. Rupanya caraku tidak menghasilkan apa-apa dan wanita itu malah menghindar.
Kemudian aku ajakngobrol saja, ya luamayan dia mau minimal buat kenalan saja. Ternyata namaya Maya, usianya 33 tahun. Pantas saja dia kelihatan masih cantik. Setelah kami hentikan perbincangan kami, kemudian aku kembali memutar otak untuk memancing gairahnya. Akupun dapat sebuah ide. Aku buka jaketku sehingga lekukan penisku yang telah berdiari bisa terlihat dari tonjolan dibalik celanaku, kemudian aku kasih penyinaran denagn pura-pura memainkan handphone.
Sepertinya usahaku berhasil, dia mulai memberi perhatiannya pada celanaku. Dalam hatiku senang dan mancari cara lagi. Lalu aku coba ulangi cara pertama dengan menyentuhkan betisku yang dipenuhi bulu  pada betisnya yang tertutup rok panjangnya. Tiba-tiba dia menaikkan roknya sehinnga betisku bisa mengenai kulit betisnya yang mulus. Denagn sedikit malu aku percepat gerkan betisku sambil menlihat ke lur jendela. Kemudian aku coba hentikan, lalu dia pergi ke toilet.
Beberapa menit kemudian dia kembali dan tersenyum padaku, kemudian menawarkanku roti. Aku terima saja agar aku semakin bisa akrab dengannya. Tiba-tiba dia berbisik “betisnya berbulu ya?”
Aku kaget karena gak nyangka dia akan menanyakan hal seperti itu. Aku pun tersenyum sambil bertanya “kenapa mbak, ga suka sama yang berbulu ya?”
“suka ga suka sih!” jawabnya sambil tersenyum
Kami ganti posisis, sekarang kami saling berhadapan. Setelah 10 menit akhirnya kami berhasil. Aku larut dalam kenikmatan dan kehangatan vagina maya, apalagi dia, bahkan dia tidak peduli dengan suaminya yang ada di ruangan depan.
Ketika kami asik dalam permainan kami, tiba-tiba pintu terbuak dan terlihat sesosok orang hendak masuk toilet yang lupa kami kunci. Kami kaget dan ternyata yang masuk adalah seorang ibu-ibu berjilbab berumur 45-50 tahunan. Saat itu kami bingung, karena kami benar-benar kepergok.
Ibu-ibu itu hanya diam memandang kami dengan setengah telanjang dengan posisi penisku yang luput  ke dalam vagina mbak maya. Ibu itupun masuk dan menutup pintu dan berkata “teruskan saja, ibu cuman mau buang air  besar.”
Lalu kamipun langsung memneruskan permainan kami yang disaksikan seorang ibu berjilbab yang tengah buang air besar di samping kami. Maya yang suadah orgasme berkali-kali sudah letih akibat serangan penisku, dia pun berbisik “udah de, ibu mau ke kursi.”
Aku yang tak tega, apalagi memeknya berdarah, segera memangkunya ke kursi dan merbahkannya. Aku yang belum sampai pada puncak pun masih sangat bergairah, kemudian aku kembali ke toilet yang masih ada ibu berjilbab tadi. Dengan tanpa baju sehelaipun aku menemui ibu itu.
“ibu, sini bu.” Kataku sambil meraih dan memeluk ibu yang baru buang air besar itu. Kemudian aku peloroton rok ibu itu, ibu itu pun hanya diam sja dengan perlakuanku. Kini ibu itu sudah setengah telanjang karena rok dan cd nya berhasil aku lepas.
“de, percepat de” katanya
Mendengar hal itu aku langsung menerobos memek ibu itu dengan  agressif. Ibu itupun mengerang kesakitan,campur kenikmatan. Aku kocokkan selama hampir lima menit.
“de, ibu mau keluar nih.” Kata ibu itu
“ayo kita barengin aja bu.” Jawabkau.
Akhirnya kami pun orgasme bersamaan. Aku memeluk tubuh ibu itu dan menciumi selama 2 menit,
Ibu itu terlihat sangat letih, begitupun maya. Beberapa menit kemudian kami keluar, ibu itu berjalan ke depan menuju kursinya, sedangkan aku duduk kembali ke tempat dudukku tad bersama maya. Ternyata maya sudah mualai agak sedikit sadar. Aku sandarkan kepalanya diata penisku dan sesekali aku minta dia jilat dan ciumi pnisitu, disamping kami melakukan ciuman panas sepanjang perjalanan.
Nikmat rasanya bisa memasukan penisku ke dalam dua liang memek berbeda dalam waktu kurang dari satu jam.  Apalgi memek istri orang lain.

Penis Pejantan


Namaku Edi, karyawan sebuah perusahaan perhubungan yang sedang berkembang di jawa tengah. Aku memang tidak begitu tampan, bentuk tubuh biasa saja, dengan tinggi 167 cm dan berat sekitar 55 kg. Tapi aku aku punya kelebihan yang dulunya aku anggap sebagai kekurangan bahkan kegagalan dalam hidupku. Hal itu adalah PENISKU. Yap, penisku terhitung istimewa, warnanya hitam dan ukurannya sangat besar. Apabila sedang tegang, bisa diperkirakan panjangnya sekitar 25 cm bahkan bisa sampai 30 cm, dan berdiameter kira-kira 17-18 mm. Untuk ukuran lelaki indonesia,mungkin ukuran tersebut ternilang istimewa.
Kejadiannya adalah sekitar 5 tahun uang lalu ketika aku masih duduk di bangku kuliah. Akumengambil jurusan teknik komunikasi di universitas terkemuka di bandung. Aku dititpkan oleh orang tuaku pada bibiku di bandung. Aku tinggal serumah dengan mereka. Setahun kemudian bibiku  membangun sebuah garasi baru di deapan, sehinnga garasi lama tidak dipakai, dan aku gunakan saja untuk kamarku. Soalnya aku sering malu kalo serumah denagn mereka. Heni, nama bibiku dan Eantis nama pamanku. Mereka sangat baik padaku.
Aku ini memeiliki sikap pemalu, apalagi karena aku menganggap bahwa ukuran penisku yang juah lebih besar dari ukuran penis normal pada umumnya. Ketika penisku dalam keadaan normal dan tidak berdiri, lekukannya sangat menonjol karena saking besarnya. Aku suka malu karena takut orang-orang mengira akumemiliki penyakit kelamin, atau mungkin aku disangka hernia, atau apalah. Keminderan ini juga yang membuat aku ga pernah dekat dengan wanita, apalagi memacarinya.
Aku hanya bergaul dengan beberapa orang teman lelakiku saja, seperti heru, idan, dan cecep. Mereka memang baik padaku, dan ga pernah malu ataupun mempermasalahkan penisku ini. Apalagi heru, dia selalu menghiburku dengan mengatakan bahwa penisku yang ga biasa ukurannya itu adalah anugerah yang luar biasa. Soalnya para wanita suka banget sama penis yang besar dan panjang. Tapi hal itu belum membuatku merasa benar-benar senag karena aku belum mendapatkan bukti.
Hingga pada suatu waktu aku termenung karena memikirkan tentang penisku ini. Seharian itu aku hanya berdiam diri di kamar sehinnga mebuat bibi ku cemas dan mendatangiku.
“tok..tok..” terdengar suara ketukan berulang-ulang.
Aku buka pintu yang ternyata sudah ada bi heni yang menanti di depan pintu. Dia memang wanita baik, perhatian padaku, begtupun mang entis. Mereka menikah 23 tahun yang lalu ketika bi Heni berusia sekita 17 tahun, dan kini dia berusia 40 tahun dengan 3 anak. Tubuhnya aga gemuk, tapi tidak bontot, rambutnya ikal dan kulitnya kuning langsat.
“kenapa ed? Tanyanya
“ah nggak bi, edi cuman lagi diem aja. Ga kemana-mana bi?” tanyaku balik
“gmana bibi mau kemana-mana kalo melihat keponakan bibi melamun aja dikamar kaya yang lagi bingung!” jawabnya.
Aku Cuma tersenyum aja.
“kenapa kamu edei, cerita dong sama bibi”
“nggak bi, ga ada apa-apa” jawabku.
Bi Heni sepertinya tahu kalo aku memikirkan sesuatu yang menjadi beban pikiranku.
“bibi tahu kalo kamu mikirin sesuatu. Cerita aja sama bibi!” mintanya lagi
Akhirnya akupun mencoba menceritakan apa yang jd beban pikiranku selama ini, karena rasanya aku merasa nyaman dan percaya sama bi Heni ini. Dia pun mendengarkan curahan hatiku ini dengan serius dan seksama. Hampir setengah jam aku menceritakan perasaanku ini, sampai khirnya dia berkata.
“kamu itu  jangan malu atau bersedih dengan keadaan kamu seperti itu. Kamu harusnya bersyukur karena jarang loh yang punya ukuran seperti itu” katanya sambil tersenyum.
”iya bi makasih bi.” jawabku
“memang sih bibi juga suka merhatiin punya kamu, menonjol gitu, kayanya besar ya,?” tanyanya penuh arti
Aku hany diam saja. Kemudian tangan bi Heni menyentuh celanaku seraya berkata “ coba bibi lihat memang sebesar apa sih si ade nya?”
Aku kaget ketika dia menyentuh penisku dibalik celana. Tapi aku tidak langsung ejakulasi karena mungkin aku jarang berdekatan denagn wanita.
“kok ga berdiri di?” tany bibiku
“maksudnya gimana bi?”
“harusnya kan berdiri kalo terangsang sama wanita mah.” Katanya dengan logat bahasa sunda yang sangat kental.
Akupun tersenyum malu.
“coba kamu buka ya celananya! Ibu mau tutup pintunya dulu.” Perintahnya.
Aku bingung, tapi aku lakukan aja soalnya ini perintah bibiku. Sementara itu dia meutupa pintu rumah depan dan langsung masuk lagi ke kamarku.
“buka dong sama kolornya di!” perintahnya lagi.
Akupun buka aja semua hingga munculah burung gagak besar sedang teridur.
“wah apa nih, penis atau apa nih. Gede banget. Punya paman kamu aja kecil, mungkin setengahnya dari punya kamu edi!” katanya sembil terkagum.
Kemudian dia menyentuh dan mengelus-elus lagi penisku. Aku diam saja dengan apa yang dia lakukan tanpa terangsang sediktpun. Kemudian bibi memandanngku dan tersenyum tipis. Aku membalas senyumannya dan melihat kiri knana ke arah jendela karena takut ada teman yang mencariku. Bi Heni terus mengelus dan mengamati penisku penuh kekaguman.
“kok gak berdiri jg ya di!” tanyanya heran
Iya bi, edei gak tau” jawabku bingung.
“tapi kamu pernah ereksi kan?” tanyanya lagi.
“iya bi, waktu nonton video porno di lapto teman.”
Kemudian bi Heni mengehntikan kegiatannya mengamati penisku, dan bergerak kearah cermin dan entah apa yang mau dia lakukan disana, sementara aku disuruh menutup jendela dan mengunci pintu. Tiba-n tiba aku melihat dia tengah mebuka seluruh pakaiannya sampai telanjang, kemudian dia menutup dada dan bagian vitalnya dengan menggunakan sehelai kain tipis yang dia ambil di dalam lemari.  Aku disuruhnya duduk santai di kasur. Kemudian dia menari dengan pelan-pelan dengan menggerakan pinggul dan pantatnta. Sesekali dia mendekatkan pantatnya ke arah mukaku. Kemudian aku mulai merasa terangsang oleh permainannya.
Melihat penisku yang mulai berdiri, bibi tersenyum dan mendekatiku sambil berbisik “ ewe bibi ya!”
Aku jaget dan hanya diam mendengar omongan bibiku ini. Lalu bi Heni duduk di atas pahaku da membuaka perlahan kancing-kancing kemeja berikut kaos dalm yang aku kenakan. Dia menciumiku lalu memelukku sambil berbisik “gede banget di, ewe bibi ya sayang!”
Aku hanya tersenyum dan mulai berani membalas pelakuan bibiku ini.
“ayo dong ed, cumbu bibi!” seru bibiku lagi
“tapi aku takut mang entis bi?” jawabku.
“tenang aja. Mamang lagi mancing, pulangnya juga pling besok.”
Aku pun sedikit lega medengarnya, dan aku teruskan lagi permainan kami. Aku coba singkirkan kain yangmenutup dadanya. Lalu aku sentuh dan mulai remas payudaranya yang sudah tidak kencang lagi. Penisku memang besar sehingga mengganjal bibi yang duduk di pahaku. Bibiki terus menciumi kening dan leherku sambil menggesekkan selangkangannya ke penisku. Sementara itu aku meremas-remas pantatnya yang mulai kendur yang mungkin jarang diservis. Ku usap bulu-bulu bagian bawahnya dan dia hanya mengerang pelan. Aku muali menciumi bibirnya dan mengulum lidahnya.
“kamu pandai banget di,!” puji bibiku.
“bi, boleh aku masukin ga?” tanyaku malu
“ahhhhh...” jawabnya penuh gairah
Dia pun merubah posisi dan beranjak menuju ujung kasurku, dan meraihku memberi isarat agar aku menghampirinya. Akupun mendekatinya dan pelan-pelan menindihnya, sambil aku elus-elus rambut ikalnya penuh manja. Kami saling tersenyum manis penuh kenikmatan. Mantap banget menindih tubuh bibi yang besar.
Tiba-tiba....
“KRIIIING KRIIIIING” terdengar suara telpon dari saku celananya.
Kemudian kami menghentikan gerakan kami. Lalu bibi beranjak mengam,bil handphone dan mengangkat telpon yang rupanya dari mang entis. Aku sempet kaget, tapi bibi memberi isarat agar aku tenagn aja dan mengarahkan kembali tangannya ke arah vaginanya. Kemudian dia duduk di atasku sambil nelpon.
Aku sibuk mencumbu bibiku sementara dia asik nelpon suaminya. Tiba-tiba dia tanpa sadar mendesah “ahhhh”. Dan seketika mang entis bertanya “ kenapa hen?”
“ngga kang, memek heni sakit.” Jawab bibiku sambil tersenyum padaku.
“kamu ini ada-ada aja!” pamanku tertwa.
Aku terus memainkan tanganku di vagina dan payudara bibiku sampai akhirnya bibi menutup telpon dan berkat “udah dong cepet ewe bibi, dah g kuat nih.”
Lalu aku membaringkan bibi dan langsung ambil posisi menindihnya sambil mengarahkan penis raksasaku ke arah liang senggamanya. Susah sekali seperti memasukkan gajah ke liang semut, sampai-sampai aku merasa kesakitan. Tapi aku tidak menyerah apalgi ini pengalaman pertamaku seumur hidup. Bibi terus mengerah penuh rasa, sakit, geli, nikmat, semuanya bercampur dan mengakibatkan rangsangan kami semakin besar. Hampir 7 menit aku coba menerobos vaginanya dan sampai akhirnya denagan pelan-pelan aku berhasil menambatkan peluru ku ke gua surga bibiku ini. Beberapa menit kemudian aku berhasil memasukkan semua penisku. Bibi tak berdaya dan hanya bisa mengerang an mendesah. Aku kocokkan terus menerus selama 10 menit sampai akhirnya bibi orgamsme lebih dulu.
“di bibi uda di” serunya
Aku mengencankan gerakanku semakin cerpat dan semakin dalam. Dan semakin bibiku tak berdaya hanya bisa memelukku. Beberapa menit kemudian pelukannya mulai mengendor dan saat itu pula aku mendapatkan puncak kenikmatanku. Akusemburkan spermaku di dalam vaginanya dan terasa hangat nikamat. Ternyata tanpa aku sadari vagina bibiku mengeluarkan darah segar, mungkinkarena genjotan dan ukuran peisku luarbiasa.
“bibi, kenapa bi?maafin edi bi!” kataku agak cemas
“gak apa-apa sayang, bibi puas banget di” jawabnya sambil merangkulku dan menciumi dadaku.
Aku sangat senang banget dapat pengalaman luar biasa apalagi denagn bibiku yang montok ini.

BERSAMBUNG....

Istriku ditiduri Ular

Ini adalah kisah nyata tanpa dibuat-buat. Namaku Deden, warga desa sasak cacah kabupaten Majalengka Jawa Barat. Aku adalah seorang peternak ular dan juga sering menjualnya di pasar kota lama. Aku punya seorang istri yang bernama enok. Umurnya 30 tahunan, wajahnya lumayan cantik, dan tubuhnya langsing.
Pada sautu malam di bulan juni setahun lalu, aku baru pulang dari pasar dan terjebak hujan sehinnga pulang telat dan larut malam. Aku biasa melewati jalan yangyang menyusuri perkampunagn dan sungai serta rawa-rawa. Pada saat aku hendak melintasi sunagi cisolak, ular piton kesayanganku seperti ketakutan atau entah kenapa, tapi yang pasti dia tidak diam dan seperti yang mengamuk. Kemudian aku periksa, namun ketika aku mau menyentuhnya, ularku menyerangku dan kabur ke sungai. Aku segera mengejarnya hingga sampai pada suatu lembah yang baru kali ini aku temui. Aku sibuk mencari ular kesayanganku, lalu ada seorang perempuan yang tengah bermain dengan ular piton besar milikku. Wanita itu lumayan cantik, dia hanya mengenakan sarung samping dan kebaya warna hijau.
Aku dekati dan mencoba bicara padanya. Namun rupanya, wanita itu tengah melakukan hubungan seks dengan ularku. Kulihat ekor ularku masuk kedalam memek wanita itu dan dia mengerang kenikmatan. Melihat hal seperti itu aku heran, tapi aku terangsang juga. Akupun meremas penisku yang sudah berdiri keras. Kemudian aku kocokkan penisku. Kemudian beberapa lama ularku hilang dari pandangan beserta wanita itu. Setelah aku putus asa mencarinya, aku pulang saja. Sesampainya dirumah, aku mendengar desahan istrku.
Rupanaya istriku tengah dicumbu oleh ular piton milikku tadi. Aku heran dan kaget. Akupun sempat marah dan cemburu melihat istriku begitu menikmati permainan mereka. Aku buka lagi celanaku karena terangsang oleh mereka. Ketika penisku keras kemudian ada ular besar yang menghampiriku dan melilit penisku. Kulitnya sungguh lembut dan menbuatku menikmati lilitannya.
Malam itu kami malakukan hubungan seks dengan makhluk yang kami sendiri teidak tau apa.

Perselingkuhan seluruh wanita desa part II


Hai semua, kalian para insan yang menjunjung tinggi cinta sebagai kebuyuhan primer dalam hidup ini. Tulisan ini adalah lanjutan dari cerita temanku yang berprofesi sebagai seorang dokter yang membuka praktek di sebuah desa ter pencil didaerah sukabumi.
Seperti yantg telah kita baca sebelumnya pada kisah “PERSELINGKUHAN SELURUH WANITA SEDESA  “. Semoga lanjutan kisah ini akan memberi angin segar pada penis ataupun vagina saudar/saudari sekalian.

Bu Mimin, ya dia memang wanita istimewa di desa ini,  disamping dia seorang istri lurah, dia juga mentan seorang ronggeng. Pantas saja sewaktu aku memperlihatkan penisku, dia tidak marah, bahkan malupun tidak. Dia malah merespon dan memberi sinyakl kalau dia juga mau-mau aja mengikuti perlakuanku. Beberapa hari setelah aku menikmati permainannya yang manis n menakjubkan, hari-hariku berjalan mulus seperti biasa, tidak ada perubahan apapun dalam kehidupanku. Malah praktekku semakin berjalan maju.
Siang itu hari sangat cerah dan tamu yang datang untuk memeriksakan dirinya pun cukup banyk. Salah satu diantara mereka adalah Firda, atau orang biasa memanggilnya Ida. Wanita sholehah berumur 35 tahun ( seusia dengan Een yang pertama kali aku setubuhi ) yang tiap harinya berbusana tertutup, karena pakaian sehari-harinya baju kurung dari atas ke bawah desertai akerudung yang panjang dan lebar. Tidak Cuma itu, dia juga mengenakan cadar sehinnga aku sulit mengenal wajahnya. Dia hendak memeriksakan anaknya yang sakit flu. Ida memang jarang bicara, namun ketika dia hendak menumpang ke kamar mandi di rumahku, aku sengaja mengaktifkan kamera tersembunyi agar bisa memantau para pasien yang menurutku wajib diintip. Ternyata dia tengah mengalamni datang bulan dan dia hendak mengganti oembalutnya. Ketika dia mengganti pembalutnya, dia membuka seluruh pakaiannya terkecuali cd dan bra nya. Dan luar biasa, ternyata dia peranakan arab, terlihat hidung dan matanya yang khas orang arab, diasangat cantik apalagi didukung oleh bentuk tubuh yang seksi dan montok.mebuatku berpikir mencari cara untukbisa mencicipi tubuhnya. Akhirnya aku dapat ide yaitu dengan mengancamnya dengan rekaman yang aku buat saat dia mengganti pembalutnya itu.
Makanya sehabis aku memeriksakan anaknya itu, aku meminta nomor hapenya dengan alasan agar mudah untuk menghubunginya tentang penyakit ankanya itu. Dia pun langsung memberikan nomornya tanpa ragu. Malamnya aku memikirkan bagaimana rasanya menindih tubuh sinta Bu Ida yang sintal dan menciumi bibirnya yang waahhh mantaplah. Akupun iseng ngemiscall nomornya. Ternya dia pun mengirimkan sms yang berisi “ assalamualaikum, maaf ini dengan siapa ada keperluan apa?”
Akupun langsung membalasnya “saya ada kepentinagan dengan Ibu Ida!”
“ini saya sendiri” balasnya
“ saya dokter Yana dana ada hal yang perlu saya sampaikan sama ibiu, tapi tidak bisa di telpon, harap ibu datang besok pagi di tempat praktek saya!” isi smsku
“iya insyaAlloh saya datang, terima kasih.”
Esoknya aku senagaja memasang tulisan tutup pada jendela depan rumahku, agar tidak ada orang yang datang untuk berobat. Ya antisipasi dengan harapan ida akan datang. Dan pucuk dicinta ulam pun tiba, orang yang dinanti pun datang. Aku sempet deg-degan dengan rencanaku untuk mengancamnya.
“asalamualaikum pak doter, ada apa ya?” tanyanya
“waalaikum salam ibu ida, silakan masuk!” jawabku.
“disini saja pak” katanya.
“ga apa-apa bu, soalnya ini agak penting”
Akhirnya dia dengan sedikit penasaran masuk kerumahku. Tanpa panjang lebar aku langsung menyalakan video, dan sepertinya ida merasa heran karean aku menyalakan video itu.
“ibu jangan marah ya bu” kataku
Ida pun heran dan hanya diam menunggu apa yang akan aku lakukan. Video pun nyala dan mulai memainkan rekaman. Ida pun kaget melihat video rekamannya saat mengganti pembalutnya.
“pak dokter apa-apan ini?”tanyanya
“ibu ga mau kan kalu video ini aku sebarin?” gertakku
“nggak pak, jangan, kemarikan rekamannya!” pintanya.
“boleh bu, boleh, tapi ada syaratnya. Gimana?” tanyaku kembali
“apa?” tanya ida heran.
“saya ingin tidur malam ini dengan ibu ida!” jawabku
Dia kaget dan menyentak.
“apa!!! Tidak, apa-apan ini, kurang ajar banget kamu sama saya!”
“lebih kurang ajar mana jika video ini menyebar?”
Dia pun hanya termenung dan sedikit meneteskan airmatanya. Akupun sebenarnya merasa iba, tapi mau bagaimana lagi, hasratku untuk meniduri kemontokkan bu ida udah di ujung tanduk. Kemudian tidak lama kemudian, dia berkata.
“nggak pak, jangan itu, apapun saya lakukan asal jangan itu!” pintanya memelas.
Akupun mendekatinya dan berkata
“bu, sekali ini saja”
“tapi aku udah bersuami” jawabnya tegas
Akupun memegang tangannya, dia mencoba melepaskannya, tapi aku terus  memegang erat.
“bagaimana bu?” tanyaku lagi
Dia hanya diam dan akupun menyuruhnya datang malam ini dan memperbolehkannya pulang.
Malamnya, sekitar pukul 8 aku mendengar suara orang mengetuk pintu. Ternyata bu Ida, akupun langsung menyuruhnya masuk.
“pak, aku mohon jngan ya pak!” dia pun masih memelasa agar aku membatalkan niatku itu.
Aku tidak menghiraukan omongannya da langsung meraih tangannya membawanya masuk ke kamarku. Dia beralasan menginap di rumah orang tuanya. Akupun memberinya sepasang pkaian berupa celana dalam g-string, bra transparan, gaun tipis berwarna ungu, sepatu boot jangkung. Aku menyuruhnya untuk mengganti pakaiannya denagn pakaian yang aku sediakan. Dia pun sempat ragu walau akhirnya mau menuruti mauku. Beberapa saat kemudia dia keluar dengan mengenakan busana pemberianku. Luar biasa, dia terlihat menawa sekali, seksi dan menggairahkan. Akuun langsung menhampirinya dan meraih tangannya.
“jangan pak jangan!” katanya sambil mencoba berontak
“ga apa-apa bu pelan-pelan saja” jawabku
Dia hanya terdiam saat aku memnyentuh pahanya yang putih mulus. Kemudian aku menyalakan musik dan menyuruhnya menari menghiburku.
“saya nggak bisa nari pak>”
Tapi aku paksa hingga akhirnya dia menari dan membuat penisku makin berdiri tegang 110 volt. Akupun mulai membuka pakaianku dan menyisakan cd saja. Ida sempat memandangi penisku yang besar dibalik cd ku.
“sini sayang, datanglah padaku” rayuku
Setelah dia medekat, aku peluk dan ciumi bibir dan wajahnya. Dia hanya diam dan sedikit bergetar tubuhnya. Akupun mulai melorotkan cd g-stringnya itu, kemudian aku gesekkn penisku ke viaginanya yang bersih tanpa bulu itu.
“pak jangan pak, aku udah bersuami pak!” dia masih saja memelas
“udah dong mah, nikmati aja” jawabku
“ahhhhhhhhh” dia pun mengerang ketika aku kenakan kepala penisku ke lubang memeknya. Diapun memelukku erat-erat, dan akupun membalasnya penuh senang. Akupn terus menggesekkan penisku sambil tangan kiriku megelus punggunya yang halus. Aku terus ciumi lehernya hingga basah. Ida hanya diam saja menikamti permainanku ini.
“mas, buka aja mas” bisiknya
Wah girangnya hatiku mendenagarnya, aku yakin kalau ida udah mulai mnikmati dan udah berani menyuruhku membuka branya. Indah sekali dadanya yang berujung puting merah muda itu. Rupanya dia tengah menysui.
“mah, papah minta susunya ya, haus nih!: rayuku dengan memanggilnya mamah
“papaahhh!!!” desahnya memberi isarat.
Akupun menyedot susu yan ada pada payudaranya, rasanya memang tidak manis, tapi menggairahkan. Beberapa lama kemudian aku mulai memainkan vaginanya, aku masukkan es batu kedalam vaginanya dan serentak dia mengerang.
“ahhhhhh”
Aku tersenyum saja dan meraih kembali bibirnya. Setelah itu aku berbaring dan menyuruhnya duduk di atasku. Kami sempat berbincang.
“papah aduh mamah takut nih!”
“takut apa mamah?” tanyaku heran
Dia tidak menjawab, malah meraih bibirku dan terus menciumiku penuh hasrat.
Sekitar 5 menit kami melakukan ciuman panas itu, dan kemudian aku ubah posisi, ida berbaring dan aku diatas menindihnya.
“cepet dong pah!” pintanya
Kaupun langsung memenuhi keinginannya dan langsung mengaerahkan penisku ke vaginanya yang basah dan bebrbau sedap itu. Rupanya vaginany sangat sempit dan butuh waktu cukup lama hingga akhirnya penisku masuk seluruhnya ke dalam. Aku kocokkan secara beraturan dan dia hanya mendesah dan sekali-kali mengerang kenikmatan.
“ahh uahhh pah terus pah...”
Aku hanya tersenyum senang dan terus mengebor liang surga istri ustad itu.
“mah pake dulu dong kerudung kamu!” suruhku.
Dia pun mau saja dan kini dia ngentot denganku dengan mengenakan jilbab. Semakin bersemangat saja rasanya.
“ahhhhh mas arya...tolong mas...ida diewe nih sama dokter gila!!!!” dia berteriak aneh memanggil nama suaminya. Dan itu semakin membuat kami menikmati permainan yang berdurasi kira-kira setengah jam itu. Akupun sudah sampai pada puncak dan siap menyemburkan lahar kenikmatan ku di rahimnya. Hangat sekali rasanya, tapi tugasku belum selesai karena ida belum oragasme. Beberapa menit kemudian dia sampai pada puncaknya dan meyelimuti penisku denagn cairan senggamanya. Kami terdiam sejenak dan saling memandan penuh senyum.
“dibandingkan dengan suamimu, bagaimana denagn saya?” tanyaku menggoda.
Dia tidak berkata apa-apa hanya memelukku sambil mendesah “aaaahhhh”
Kemudian dia membuka kerudungnya dan memakainya untukmengelap sisa air sperma di selangkangannya. Kami sangat bahagia malam itu sampai kami tertidur dan bangun pagi-pagi.
Sebelum ida pulan pukul 7 pagi, aku sempat memintanya untuk menyepong penisku selamu 10 menit. Dia terlihat begitu puas dengan kenikmatan yang aku berikan. Dengan demikian sudah 3 wanita yang telah bersuami yang sudah aku dapatkan surganya. Aku akan terus malakukan hal yang sma pada wanita lainnya, apalagi aku udah punya target sama seorang wanita yang jauh lebih tua.
Tapi sebelum aku mendapatkannya, ya aku isi waktuku denagn Een, Mimin, dan Ida,  mereka selalu jadi istri-istri cadanganku tiap minggu nay. Ya aku kasih jadwal aja.

Perselingkuhan seluruh wanita desa Part I


Ini bukan pengalamnku, tapi pengalaman teman lamaku Mulyana Atmaja Kusuma yang dia kirimkan padaku, ya daripada nganggur mending aku publish aja kan?hhhaa…
Ah pokoknya mending dilihat aja nih, moga aja berguna buat smuanya,,,,,

Tinggal di desa terpencil memang gak selamanya membuat bosan dan bete, soalnya d dsa itu ada bnyak kelebihan disamping tempatnya yang sejuk n alami, juga orang2nya itu brsahaja banget, saling menghormati n mneghargai antar sesama, serta saling memberi ( dan memperbolehkan mencicipi istri2 mereka ).
Namaku Yana, seorang dokter muda yang tengah memulai karir dari awal banget, yaitu mencoba membuka praktek kecil di sbuah desa yang masih terbelakang. Tepatnya desa Cirengkek di daerah sukabumi jawa barat. Disanalah aku mulai mengembangkan karir dan masa depanku, juga mengembangkan kemampuan SEKS ku. Di desa ini memang belum ada fasilitas kesehatan seperti puskesmas, apalagi ada nya dokter yang praktek, sehingga kehadiranku disambut sangat baik oleh warga setempat. Baru satu bulan aku praktek,sudah sangat terasa sekali bahwa masyarakat cirengkek memang sangat membutuhkan kehadiran dokter seperti aku, apalagi kaum wanita nya.
Oke singkat aja, cerita ini bermula ketika aku sedang membereskan semua peralatan karena hari itu sepi pendatang, mungkin karena cuaca memang hujan deras. Tiba-tiba seorang wanita dari jauh terlihat menghampiri, ternyata dia adalah bu Een, warga rt 2 yang sehari-hari mebantu suaminya d warungnya. Dia mendekatiku dan bertanya “udah mau tutu ya pak dokter?”
Aku memeang sudah mau menutup, tapi mau bagaimana, aku adalah dokter yang punya kewajiban melayani orang yang sakit, apalagi dia sudah jauh-jauh dating dari rt sebelah, juga dari penampilannya kelihatan kalo dia hamil.
“iya udah bu, tapi kalo ibu ada keperluan ya silakan bu, masih dibuka kok.” Jawabku
“emang ga apa-apa dokter, ntar ngerepoton nih?” sambil senyum
“ga apa-apa kok bu, ini emang kewajiban saya bu!” sahutku.
Sejenak aku pandangi wajahnya memang cukup cantik, umurnya kira-kira 35an, dan dia tengah hamil muda, sekitar 4 bulanan. Akupun mempersilahkannya masuk dan langsung melayaninya sbagai dokter kepada pasiennya. Tidak lama kemudian aku menyuruhnya berbaring untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bu Een ini memang selain ingin mengecek kehamilannya, dia juga ingin menanyakan tentang hubungan seks ketika hamil, soalnya dia takut mengganggu kehamilannya. Akupun menjelaskan bahwa hubungan seks pada usia hamil yang msih muda tidak berpengaruh apa-apa, dia pun menganggukan kepalanya dan tersenyum manis, akupun membalas senyumannya. Namun untuk hal kesehatannya, tenyata dia peminum kopi, sehingga ada sedikit gangguan pada rahimnya.
“ibu peminum kopi ya?” tanyaku.
“iya dok, ibu emang sehari 3x minum kopi, emang kenapa dok?”
“ibu mengalami siklus pteresoida, sehinnga berpotensi membuat bayi ibu premature.” Jelasku.
Ibu itu kaget dan segera memohon agar aku memberinya solusi, dan akhirnya akupun memberinya saran agar mendapat perawatan yang intensif. Maka dianjurkan agar ibu een disuntik dengan obat penetral seminggu sekali. Ibu een pun bersedia memngikuti perintahku, kebetulan dia adalah istri pemilik warung besar di desa ini.
Seminggu kemudian dia dating dan kebetulan hari itu cuaca cerah, dia ditemani suaminya untuk mendapatkan perawatan yang aku sarankan.
Hari pertama kami menjalani dengan baikdan lancar, dan kami lakukan terus menerus secara kontinyu. Sampai pada suatu minggu, entah minggu ke 8 atau ke 9, dia dating tanpa ditemani suaminya dadang karena harus mengatar dagangannya ke pasar. Akupun mulai memberinya perawatan dari mulai melihat keadaan perutnya, sampai pengetesan darahnya. Kebetulan suasananya memang sangat sepi sehingga aku sedikit santai melakukannya. Aku sempat berpikir kalo bu een ini memang cantik juga, matanya yang besar dan bibirnya yang tipis membuatku senang melihatnya, apalagi kalo dilihat dari bentuk tubuh dari atas sampai bawah, terlihat lekukan-lekukan tubuh yang ideal. Wajarlah kalo aku terkagum dan tanpa sadar senyum-senyum meandang wajah bu een sambil menurut perutnya yang halus. Dia pun membalas senyumku sehingga membuat aku malu.
“kenapa nih dokter senyum sendiri ga ngajak-ngajak?” tanyanya.
“eh nggak bu nggak, maaf ya bu.” Jawabku malu.
Dia hanya tertawa kecil dan akupun hanya tersenyum saja. Akhirnya aku memintanya untuk berbalik agar aku bias menyuntik pantatnya. Entah kenapa melihat pantatnya yang sintal itu, penisku langsung berdiri tegak, padahal aku adalah dokter yang seharusnya tidak memiliki rasa apalagi niat yang macam-macam terhadpa pasiennya. Tapi mau bagaimana lagi, amanya juga manusia ya wajarlah kalo melihat pantat wanita yang sintal dan mulus, pasti burungnya akan berdiri. Bebeapa menit kemudian aku mengambil jarum suntik, dan kembali menghampiri bu een yang bebrbalik dengan posisi pantat yang jelas terlihat di hadapanku. Pikiranku kacau, aku sangat terpesona sekaligus tergoda ole keindahan pantat itu.
“kenapa dokter, kok lama?” Tanya bu een mengagetkanku.
“oh iya iay bu sebentar.”jawabku kikuk
Akupun nekad untuk menyurunya membuka lebih lebar celananya sehingga semakin jelas dan terbuka lebar liang vaginanya yangterlihat dari belakang. Diapun menuruti saja apapun yang aku perintahkan. Akupun semakin tergoda dan tak tahan ingin menyuntik lubang anus itu. Kemudian selagi bu een terus melebarkan bukaan celananya, aku pun membuka risleting celanaku beserta cd-nya sehinnga penisku bebas berdiri keluar dan aku arahkan menuju liang anus bu een yang dari tadi menggodaku. Setelah beberapa lama kemudian akupun mengusap pantatnta dan membukanya sehinnga lubangnya sedikit terbuak, dan lagsung saja aku suntikan penisku ke lubang anusnya yang rapat itu.
“AHHHHHH……..” teriaknya
Akupun memeluknya dan berbisik “tenang bu, ini adalah suntikan terbaik sebagai obat buat ibu.”
Dia hanya mengerang dan menahan nafasnya kuat-kuat. Akupun terus memeluknya dari belakang seraya menggesekan penisku yang tak kunjung masuk ke anusnya yang  indah itu. Kemudian beberapa saat dia berontak dan mulai sadar kalau yang aku suntikan itu bukan jarum biasa.
 
“Dokteee…rrrr!!!” desahnya
“ya bu kenapa bu, ada apa bu?” tanyaku seakan-akan aku tidak melakukan apa-apa.
“sakit dok sakit, jangan kesana! Sahutnya.
Aku pun berpikir memang sakit juga, apalagi dia. Lalu aku menghentikan penisku yang terus mendobrak lobang anusnya, dan memeluk bu een.
“maafin saya bu,!” kataku sambil aku belai rambutnya dan sesekali aku cium dan jilati lehernya. Rupanya bu een belum sadar dengan apa yang dia alami saat itu. Dia hanya mengerang sampai akhirnya dia bersuara.
“apa-apaan ini dok?”
Aku tidak menjawab tapi terus menciumi lehernya, dan aku juga meremas payudaranya yang kencang itu.
“ah dok jangan dok, aku sedang hamil tua dan aku juga sudah bersuami!” rintihnya
“memang suami kamu dimana sekarang? Ga ada disini kan, akulah sekarang suami kamu!” sahutku
Dia hanya terdiam saja, mungkin karena telah meraskan hasrat yang mulai timbul akibat perlakuanku ini. Aku pun mulai menciumi bibirnya biarpun memang sedikit ada perlawanan, tapi lama-kelamaan dia mulai mengedorkan perlawanannya dan mulai mebiarkanku leluasa menikmati wajah da lehernya. Se,entara itu, tangan kananku memegang dan meremas pantat montoknya. Akupun mulai liar dan membuka baju yang dikenakannya, dan ternyata bukannya dia melawan tapi malah mebantuku mebuka bajunya sendiri.
“sini biar teteh yang buka!” katanya sambil tetap memejamkan matanya
Akupun senang dengan hal itu, dan meneruskan penjelajahanku di tanah kenikmatan itu hingga akhirnya terbuka lah semua pakaian yang dikenakannya dan hanya tersisa BH nya saja.
“teh aku bukain bh teteh ya, tapi teteh bukain dong celananya ya!” pintaku
Dia hanya mengangguk dan ternyata dia pun mau melakukan perinthaku. Akhirnya belahan dada nya terlihat jelas dan sangat indah. Akupun langsung menciumi dan menydot putingnya yang berwarna merah itu. Dia hanya bias medesah dan sibuk mebuka celananya, sementara bibir dan tanganku bahkan pahaku aktif bergerak mengenai apapun pada tubuh bu een itu.
Tiba-tiba terdengar desahan,,,
“dok udah nih dok!” kata een.
“oh iya saying, udah ya, sekarang buka dong cd km sekalian!” jawabku. Dan diapun melakukannya seakan-akan dia seperti dihipnotis olehku. Akupun mulai membuka semua pakaianku dari atas sampai bawah sampai akhirnya aku telanjang bebas, begitu pula een yang telah lebih dulu.
“en buka dong matanya!” suruhku.
“nggak dok, aku malu.” Jawabnya
“malu tapi mau ka?” tnyaku
Dia hanya tersenyum dan mulai membukakan matanya, dan melihat sekelilingnya dengan penuh keheranan. Kemudian dia pun memelukku dan berkata..
“oh dok, jangan kasih tau suamiku ya dok!” dia memohon
“kan aku suamimu kalo kamu sendirian!” jawabku
Dia pun tersenyum lega dan mulai berani memainkan tangannya pada tubuhku dan penisku, sesekali dia menciumiku dengan penuh nafsu.
“dok kenapa tadi gak langsung ke memek aku, kan sakit kalau ke anus mah dok!”
“habis, pantat kamu indah banget, ya maaf ya saying, tapi kan sekarang gak sakit lagi kan?jawabku.
“ahh,,,enakkk” jawabnya
Kami pun saling bercumbu selama hamper setengah jam, dan akupun mulai mengarahkan penisku ke vagina een yang dari tadi sudah basah,
Uhhh ahhh suara desahan kami aling bersahutan….
Padahal een tengah hamil tua, tapi tetap aja dia lincah. Hamper 20 menit vaginanya aku suntik, nikmat sekali rasanya mengentot orang yang sedang hamil. Itu, disamping vaginanya yang hangat, juga hasratnya pun lebih dari biasanya. Beberapa saat kemudian terasa ada yang hangat pada penisku dan ternyata een orgasme lbh dulu dan selang 10 menit baru akulah yang orgasme. Aku semburkan lahar panas itu kedalam perut hamilnya een.
Sungguh nikmat rasanya menikmati vagina istri orang lain, apalagi dia tengah hamil.
“dok, aku cape dok, aku pengen istirahat”
“y udah kamu nginep aja disini, lagian udah malem dan hujan deras lagi.!” Pintaku
“y udah aku mau nelpon suamiku buat minta ijin.” Sahutnya
Lalu dia pun menelpon suamninya dan minta ijin menginap di rumah temannya. Suaminya pun tanpa curiga langsung mengijinkannya. Kemudian kami istirahat sejenak dan saedikit tertawa bahagia.sejam kemudian een mandi, dan akupun ikut dengannya mandi bersama. Di kamar mandi, penisku yang mengeras membuat een tersenyum mebuat kami kembali melakukan hubungan seks lagi. Kali ini hany setengah jam dan kami pun makan malam. Sebelum kami tidur, kami sempat sekali saling menukarkan cairan kenikmtan. Sungguh hari yang meleahkan karena 3x melayani seorang ibu muda yang tengah hamil tua.
Keesokan harinya aku terbangun dan tidak melihat een disampingku. Rupanya dia tengah mempersiakan hidangan makan pagi di dapur. Aku yang hanya menggunakan cd pun menghampiri een yang tengah sibuk. Kemudian aku peluk dia dari belakang dan aku gesekkan penisku ke belahan pantatnya. Dia tertawa bahagia. Aku memangkunya keluar menuju taman di belakang rumahku, kemudian aku dudukan dia diatas kursi bamboo dan hadapkan penisku ke wajahnya. Dia pun langsung mengerti keinginanku dan membuka cd ku lalu menciumi dan mngemut serta mengulum peinsku.
Beberapa lama kemudian aku menghentikan pekerjjaanya dan beranjak menuju kamar mandi. Tidak lama kemudian terdengar suara orang yang mengetuk pintu. Dan ketika kubuka ternyata een yang tanpa sehelai benangpun berdiri didepan pintu.
“apa en?”tanyaku heran
“aku pengen vaginaku dijilatin lagi!” jawabnya meminta
Akupun tersenyum saja sambil merangkul tangannya dan mengewenya kembali d kamar mandi.
Begitulah kajadian yang kualami dengan een seperti pasanagn suami istri.
Siangnya een pulang denagn wajah berbunga-bunga. Dan kami pun kadang-kadang suka melakukan kembali hubungan seks kami terus menerus kedepannya. Kadang dirumahku, kadang di rumah een.
Namun hubunganku bukan dengan een saja. Bahkan istri lurah dan istri ustad pun berhasil aku jajal kehormatannya. Bu Mimin adalah wanita yang sangat dihargai Karen suami nya adalah lurah yang telah emnjabat cukup lama di desa kami. Usianya sekitar 40 tahunan, badannya tinggi besar.
Sore  itu dia hendak disuntuk kb, aku lagi-lagi tergoda oleh pantat yang montok dan mulus. Tadinya aku mau malakukan taktik seperti pada een, tp sayangnya bu mimin ini orangnya gampang akrab dan suka ngobrol. Sehinnga aku ga bisa sempat menusuknya dari belakang. Tapi dewi cinta memang memayungi aku, entah kenapa kami bisa ngobrol membahas mengenai hubungan intim yang gagal dan sebagainya.
Dan entah kenapa aku juga bisa member saran tentang hubungan seks.
“aku punya obat yang manjur buat menjadikan suami ibu kuat.”kataku
“buakan suami ibu, tapi itu nya suami ibu!” jawab nya
“apanya sih bu?” tanyku menggoda.
“ah kamu juga punya kan?”
“yang mana bu, kasih tau dong?”godaku lagi
“ah kamu ini pura-pura, padahal kamu Cuma menggoda ibu aja kan?” tanyanya
“emang, emang saya menggoda ibu!” jawabku
“menggoda buat apa?” Tanya bu mimin heran
Kemudian aku menghampirinya dan membuka celana hingga terlihat penisku dan kemudian aku kocokkan di depan bu lurah montok itu seraya berkata
“buat menawarkan kenikmatan sesame antara kita berdua"

Ibu lurah itu hanya terdiam heran dengan omonganku itu, sampai akhirnya aku menghampirinya dan memegang tangannya, kemudian mengarahkannya ke penisku yang berdiri gagah.

‘bu kocokkin dong,!” pintaku
Kemudian ibu lurah itu menggenggam penisku dengan keras dan mengocokkannya.
“kamu ini gila ya, ayo cepet entotin ibu!” serunya…
Lagi- lagi aku mengentot wanita yang lebih tua dan suadah bersuami. Kami melakukan hubungan seks kami tidak selama dengan een, cumin 25 menit, tapi cukup membuat ibu lurah itu ketagihan sehingga sampai beberapa kali kami melakukannya.

Bersambung….tunngu aja ya lanjutannya ga lama lagi nyusul!
Thanks